Penyebab, Jenis dan Pengobatan Azoospermia. Anda mungkin merasa mendapatkan kabar yang paling buruk dalam hidup Anda ketika hasil tes sperma / hasil analisis sperma Anda hasilnya azoospermia.
Tes sperma ini baru Anda lakukan setelah mungkin bertahun tahun usia pernikahan namun tak kunjung hamil juga istri Anda. Tamparan keras ketika cek sperma hasil tes Anda disimpulkan oleh dokter
"nol persen sperma" atau tidak ada sperma yang dihasilkan dalam cairan mani Anda.
JENIS-JENIS AZOOSPERMIA
Azoospermia dapat disebabkan oleh penyumbatan dan dapat pula disebabkan oleh testis tidak berfungsi (non-obstruktif). Sumbatan bisa akibat bawaan dan bukan bawaan. Ini dapat terjadi pada epididimis , vas deferens atau saluran duktus ejakulasi. Banyak penyumbatan dapat diobati baik dengan prosedur bedah ataupun secara alami, sehingga sel spermatozooa bisa ditemukan dalam cairan mani secara ejakulasi dan istri bisa hamil.
TIDAK SEMUA BENAR
Beberapa pria yang awalnya dianggap "nol sperma" karena azoopermia ternyata dapat memiliki sejumlah kecil spermatozooa dalam cairan mani yang di ejakulasikan jika analisis semen tersebut dilakukan pencarian dengan sangat hati hati, dengan waktu yang sedikit lebih lama dibanding pemeriksaan analisa sperma umumnya dan tentunya dilakukan di laboratorium fertilitas berkualitas tinggi.
KEBANYAKAN AZOOSPERMIA ITU RELATIF
Pria dengan penyumbatan saluran sperma memiliki produksi sperma yang normal, sehingga potensi kesuburan mereka sangat tinggi.
Kebanyakan pria (sampai 60%) dengan azoospermia non obstruksi dapat memiliki sperma dalam skrotum di testis dan juga bisa dikategorikan subur. Anda hanya perlu melihat cukup keras.
BEBERAPA AZOOSPERMIA ITU BENAR
Ya, ada situasi di mana azoospermia dapat berarti sterilitas lengkap dan tidak ada sperma yang dapat digunakan baik dalam ejakulasi atau testis. Kemoterapi dan genetika adalah dua penyebab klasik azoospermia asli.
AZOOSPERMIA MENCERMINKAN KESEHATAN
Apakah kondisi steril dengan azoospermia disebabkan penyumbatan atau disebabkan karena testis tidak memrpoduksi spermia, ini bisa ada konsekuensi kesehatan umum yang terkait dengan itu.
Kondisi klinis sederhana yang berkaitan dengan ini yaitu varikokel dapat mengarah kepada azoospermia. Cepat hilangnya berat badan karena operasi bypass lambung, atau demam berulang dari infeksi, atau bahkan tubbing panas semua dapat menyebabkan azoospermia sementara. Obat-obatan seperti Propecia dapat menyebabkan hal yang sama.
Pada sisi lain telah menunjukkan bahwa beberapa bentuk azoospermia dapat memiliki implikasi bagi kesehatan di masa depan, termasuk risiko lebih tinggi terkena kanker testis, kanker prostat dan tingkat testosteron rendah. Jadi, pikirkan azoospermia sebagai indikator lembut masalah kesehatan potensial dan menindaklanjuti dengan pengobatan segera.
FAKTOR PENYEBAB
Secara klinis, penting untuk menentukan apakah pria dengan azoospermia ini disebabkan obstruksi (sumbatan) ataukah jenis non obstruksi yang merupakan sebab testis tidak memproduksi sperma.
Kondisi yang Menyebabkan Azoospermia
- Sindrom Klinefelter
- Y mikrodelesi kromosom
- Infertilitas genetik akibat kelainan kromosom (kariotipe)
- Infertilitas genetik Unexplained
- Kegagalan testis sekunder, sindrom Kallman
- Unexplained gonadotropin defisiensi
- Hipotalamus / hipofisis tumor
- Hiperprolaktinemia
- Efek Kemoterapi, radiasi, operasi
- Varikokel
- Kerusakan hipofisis, obat-obatan steroid anabolik, alkohol, glukokortikoid
- Suplemen testosteron dalam jangka panjang
- Hiperplasia adrenal kongenital
- Penyakit berat (kanker, gagal ginjal atau hati)
- Diabetes mellitus
- Anemia sel sabit
- Hemachromatosis
- Sperma autoimunitas
- Orchitis
- Tumor atau kanker testis
- Paparan pestisida atau racun (termasuk berendam air panas dan mandi)
- Testis tidak turun saat lahir
- Obstruksi bawaan, tidak adanya saluran vas deferens (CAVD) karena bawaan lahir.
- Testis tidak turun (bawaan lahir)
- Obstruksi duktus ejakulasi
- Epididimitis / peradangan di saluran epidedimis
- Trauma skrotum atau akibat pembedahan
- Vasektomi
AZOOSPERMIA OBSTRUKSI (SUMBATAN)
Jika ukuran testis normal diatas 12 mL, hormon FSH, LH, Testosterone dan prolaktin normal ini berarti produksi sperma normal yaitu diagnosis mengarah pada sebab sumbatan saluran sperma dan bisa biopsi testis (pesa-tese) atau pemetaan FNA untuk proses bayi tabung.
Sumbatan pada saluran sperma ini dapat disebabkan oleh riwayat infeksi masalalu, pengapuran saluran, lekatan jaringan abnormal pada saluran, riwayat operasi, kista pada prostat, cedera atau tidak adanya saluran vas deferens karena bawaan lahir (CAVD).
Biasanya, pada pria yang azoospermianya karena sumbatan, rata-rata penyumbatan ditemukan di epididimis 65%, di vas deferens 30% dan dalam saluran duktus ejakulasi 5%.
Lokasi sebenarnya dari penyumbatan dapat diketahui lewat bedah mikro, dan bisa melakukan pengambilan sperma langsung di testis lewat bedah micro-TESE untuk mengambil sperma langsung dari pabriknya yaitu testis. Setelah pengambilan sperma lewat micro-Tese, sperma bisa di simpan beku di klinik bayi tabung untuk dilakukan proses IVF atau ICSI.
AZOOSPERMIA NON-OBSTRUKSI (BUKAN SUMBATAN)
Kasus azoospermia non obstruktif ini di mana produksi sperma tidak terjadi didalam testis, maka diasumsikan bahwa obstruksi tidak ada, yang berarti ini kegegalan testis dalam produksi sperma.
Dalam beberapa kasus, kondisi ini secara medis dapat diobati (sindrom Kallman, hiperprolaktinemia ); Namun dalam kebanyakan kasus, satu-satunya harapan untuk membangun sebuah keluarga biologis adalah dengan menggunakan TESE atau sperma diambil dari testis dengan teknologi reproduksi berbantu yaitu IVF dan ICSI.
Salah satu aspek yang paling sulit dari azoospermia non obstruktif, adalah bahwa pengambilan sperma di testis banyak diantaranya yang justru hanya ditemukan spermatid, atau sperma dewasa namun immotile (tidak bergerak) sehingga tidak dapat berlanjut untuk proses bayi tabung.
Selalu ada kegagalan untuk mendapatkan sperma saat PESA-TESE untuk ICSI, rasio prosentase kegagalan sampai 50% untuk pria dengan kasus azoospermia nonobstruktif.
Banyak gambaran klinis yang mempengaruhi faktor kegagalan dalam pengambilan sperma (Sperma tidak ditemukan saat biopsi testis) seperti ukuran testis atrofi (kurang dari 12 mL), hormon FSH tinggi diatas rujukan normal, atau penentuan lokasi biopsi yang tidak akurat memprediksi lokasi testis yang diperkiraakan mengandung sperma.
Secara Medis
Jika sperma tidak ditemukan saat ejakulasi, baik Azoospermia obstruksi (penyumbatan pada saluran reproduksi) atau Azoospermia non obstruksi (sperma tidak diproduksi pada tingkat yang cukup untuk masuk ke ejakulasi).
Pada kasus Azoospermia obstruksi yang sebab sumbatan, Anda bisa memilih prosedur bedah saluran untuk membersihkan sumbatan atau bisa dengan langsung mengambil program IVF atau Bayi Tabung dengan langkah awal yang diambil adalah biopsi testis.
 |
TESE |
Dalam kasus azoospermia yang bukan karena penyumbatan, disebut azoospermia non obstruktif, perawatan medis dapat membantu beberapa orang mengembangkan ejakulasi sperma (yaitu orang-orang dengan kondisi reversibel seperti sindrom Kallman, hiperprolaktinemia , varikokel ); Namun dalam kebanyakan kasus, satu-satunya harapan secara medis untuk membangun sebuah keluarga biologis adalah dengan menggunakan sperma diambil dari testis dengan reproduksi dibantu.
Salah satu aspek yang paling sulit dari azoospermia nonobstruktif adalah bahwa hanya 40% - 50% dari laki-laki akan memiliki sperma dalam testis.
Secara Alami
Azoospermia bisa disembuhkan secara alami dengan herbal, namun prosesnya tidak instan. Sesuai pengalaman kami dalam menangani kasus pasien azoospermia, biasanya membutuhkan waktu sekitar 3 bulan untuk pengobatan Azoospermia Obstruksi (sumbatan) dan 3-6 bulan untuk Azoospermia non obstruksi (testis tidak produksi)?