Apakah teratozoospermia bisa kembali normal? Teratozoospermia bisa kembali normal dengan terapi nutrisi roborantia secara tepat dan continue selama satu sampai tiga bulan.
Bagi yang sudah pernah cek sperma dilabolatorium tentu akan tahu gangguan apa saja yang ada pada sperma. Memang terato bukanlah penyakit jantung atau kanker, tapi harus diwaspadai juga gangguan sperma yang satu ini. Selain macam-macam gangguan pada sperma ternyata seseorang bisa memiliki
kualitas sperma yang buruk karena obesitas yang pada artikel sebelumnya telah kita bahas. Nah sekarang untuk lebih jelasnya mengenai teratozoospermia bisa baca informasi berikut ini.
TERATOZOOSPERMIA
Teratozoospermia adalah perubahan air mani yang terjadi ketika spermatozoids tidak memiliki cukup bentuk normal.
 |
Pemeriksaan Morfologi Sperma |
Ada kriteria yang berbeda untuk mendefinisikan teratozoospermia yang bervariasi sesuai dengan nilai-nilai acuan normalitas. Yang pasti menurut kriteria WHO, seorang pria memiliki morfologi normal ketika setidaknya 4% dari spermatozoids nya normal. Kriteria Kruger malah berpendapat lebih ketat karena morfologi tersebut dianggap memadai jika setidaknya 14% dari spermatozoids normal.
Jelas, ada perbedaan besar antara kedua kriteria. Bagaimana ini mungkin? Ketika seorang pria memiliki teratozoospermia, penting untuk menjelaskan perubahan spermanya.
Perubahan morfologi ini penting karena bentuk spermatozoids adalah kondisi yang memungkinkan sperma untuk bisa membuahi sel telur.
 |
Morfologi Sperma Normal Dan Abnormal |
MORFOLOGI NORMAL
Untuk spermatozoid didefinisikan normal, harus memiliki kepala oval, badan yang normal, dan ekor besar dan tipis sehingga dapat bergerak, mencapai, dan membuahi sel telur.
 |
MORFOLOGI NORMAL |
Morfologi sperma abnormal dapat terjadi di kepala, bagian tengah dan ekor. Setiap kelainan bentuk sperma di salah satu zona tersebut dapat mencegah spermatozoid mencapai sel telur. Teknik reproduksi berbantu dapat membantu spermatozoid agar tidak perlu menembus sel telur. Dengan ICSI misalnya, dokter spesialis dapat langsung memasukan spermatozoid kedalam sel telur. Tentu saja spermatozoid dengan kualitas terbaik dan morfologi terbaik yang akan menjadi pilihan dalam metode ICSI ini.
Sel sperma dianggap normal jika kepala memiliki bentuk oval dan mengandung akrosom. Bagian kepala dan tengah sedikit lebih tebal dari ekor atau flagel, yang merupakan struktur yang menghubungkan bagian kepala dan tengah.
MORFOLOGI ABNORMAL
Bahkan jika seorang pria memiliki teratozoospermia, ini tidak berarti dia tidak bisa punya anak. Berkat bantuan asupan nutrisi yang tepat maka gangguan teratozoospermia pun bisa diatasi. (baca:
Nutrisi untuk Teratozoospermia) Asupan nutrisi yang tepat serta penanganan oleh ahli dalam bidang kesuburan pria, maka hal ini akan mudah diatasi.
 |
MORFOLOGI SPERMA |
Sebuah kelainan
morfologi yang sangat parah dapat berpengaruh besar terhadap probabilitas terjadinya kehamilan, dan kondisi ini sulit diupayakan dengan menggunakan teknik reproduksi berbantu biasa seperti inseminasi dan bayi tabung (IVF biasa). Kondisi morfologi abnormal yang paling kronis ini yaitu globozoospermia dan spermatozoids dengan pinheads.
Jika 100% dari spermatozoids mengalami abnormal morfologi, maka spermatozoids ini tidak akan mampu membuahi sel telur serta dapat berakibat embrio berkembang secara abnormal.
GLOBOZOOSPERMIA
Spermatozooa dengan bentuk abnormal ini paling kecil peluang kehamilannya dan hampir mustahil. Struktur kepala sperma globozoospermia ini memiliki bentuk yang mirip dengan bola dunia, maka nama "globo" ini disematkan karena memang seperti bola dunia bentuknya.
Spermatozooa ini tidak memiliki akrosom, yaitu suatu bagian kecil yang terletak di ujung kepala sprma yang mengandung zat yang mampu melunakan pelindung sel telur, fungsi akrosom ini untuk menembus sel telur. Maka dari itu, spermatozooa globozoospermia ini tidak mampu membuahi sel telur bahkan dengan teknik reproduksi berbantu seperti inseminasi buatan atau fertilisasi in vitro (bayi tabung) tidak akan berhasil.
 |
GLOBOZOOSPERMIA |
Hanya dengan teknik ICSI, spermatozoids jenis ini tidak harus menembus sel telur, karena dengan ICSI dokter akan langsung memasukan sel sperma tersebut ke dalam sel telur dengan menggunakan mikropipet. Namun, teknik ini tidak akan membantu banyak, sebab spermatozooa dengan globozoospermia memiliki beban genetik yang cacat.
 |
IVF biasa dan IVF dengan ICSI |
Spermatozooa adalah kendaraan yang mengangkut beban genetik manusia untuk embrio. Setengah dari beban genetik embrio disediakan oleh telur dan setengah lainnya oleh spermatozoid tersebut. Jika spermatozoids tersebut mengandung beban genetik sebab morfologi sperma abnormal, maka embrio tidak akan bagus dan juga tidak akan berkembang dengan sempurna.
BISA KEMBALI NORMAL
1). TERAPI NUTRISI
Kami di
Klinik Holistik Elif Medika menggunakan pengobatan dengan konsep terapi nutrisi dengan mengutamakan keaman dan menekan kemungkiann efek samping negatif. Sebab terapi nutrisi roborantia yang kami gunakan berbahan alami tanpa pengawet serta treatment di bimbing oleh tenaga kesehatan medik dan herbal yang telah memiliki sertifikasi kompetensi (Pratama, Madya, Utama) yang diterbitkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi yang selalu kami perpanjang setiap 3 tahun.
 |
Konsultasi, Pemeriksaan Fisik Testis, Penjelasan Terapi dan Proses Terapi Teratozoospermia
di Klinik Holistik Elif Medika |
Terapi penutrisian testis ini juga mengoptimalkan sel-sel didalam testis seperti sel srtoli dan sel leydig yang mana kedua sel tersebut yang berada dalam tubulus testis memiliki peran penting dalam proses spermatogenesis (pembentukan sperma baru).
 |
Fungsi sel-sel di testis dalam proses spermatogenesis |
Terapi nutrisi testis ini benar-benar mengembalikan fungsi testis agar dapat memproduksi sperma baru dengan kualitas bentuk yang sempurna normal secara mandiri. Itu berarti pengobatan dengan terapi nutrisi roborantia ini bersifat permanen (bukan hanya bagus saat konsumsi nutrisi saja) karena memperbaiki fungsi sel-sel yang ada didalam testis.
2). LAMA TERAPI NUTRISI
Lama terapi nutrisi untuk mendukung tercapainya pembentukan sperma baru ini berlangsung selama 3 bulan. Ini sesuai dengan fisiologis proses pembentukan sperma baru di testis yang berlangsung selama 72 hari dan ditambah maturasi pematangan 8 hari di epidedimis.
 |
Miosis kromosom berisikan DNA sperma pada fase spermatogenesis |
Dalam spermatogenesis, sel-sel induk spermatogonial menjalani program diferensiasi searah untuk membentuk spermatozoa dewasa. Spermatogenesis terjadi pada epitel tubulus seminiferus di testis dan dikoordinasikan secara ketat untuk memastikan produksi sel sperma dewasa secara terus-menerus sepanjang usia reproduksi. Penyelesaian satu fase membutuhkan 24 hari, dan proses diferensiasi keseluruhan dari spermatogonia menjadi spermatozoa dewasa membutuhkan sekitar 72 hari
Proses diferensiasi ini dimulai dengan pembelahan sel induk spermatogonial (SSC atau A tunggal ) untuk membentuk pasangan pertama, dan kemudian rantai yang terhubung, dari spermatogonia yang tidak berdiferensiasi ( berpasangan dan selaras ) ( Oakberg, 1971 ; de Rooij, 1973). Sel-sel ini memiliki kompetensi untuk menjalani diferensiasi spermatogonial, yang melibatkan enam divisi mitosis yang memperkuat transit yang menghasilkan spermatogonia A 1-4 , Intermediate, dan B, yang kemudian menimbulkan spermatosit Pra-Leptoten (pL) ( de Rooij dan Russell, 2000 ).
Spermatosit pra-leptoten kemudian berkomitmen untuk meiosis, program pembelahan sel khusus yang terdiri dari dua pembelahan sel berturut-turut tanpa fase S menengah untuk menghasilkan sel haploid. Berbeda dengan mitosis, meiosis meliputi pembentukan DNA double strand break (DSB) yang diprogramkan, rekombinasi homolog, dan sinapsis kromosom (Marston dan Amon, 2004). Untuk mengakomodasi peristiwa ini, profilase meiosis I sangat panjang, berlangsung beberapa hari pada pria, dan dapat dibagi menjadi empat subtase: leptonema (L), zygonema (Z), pachynema (P) dan diplonema (D). Setelah dua pembelahan sel berturut-turut, sel-sel haploid yang dikenal sebagai round spermatids (RS) diproduksi, dan kemudian menjalani program diferensiasi kompleks yang disebut spermiogenesis untuk membentuk spermatozoa dewasa (Oakberg, 1956a).
Pembahasan diatas sedikit rumit memang, dan sulit dicerna awam. Dibawah ini kami sajikan secara ringkas proses setiap fase-nya, agar Anda lebih mudah memahaminya.
FASE-1
Fase-1 ini mengupayakan miosis atau pembelahan sel spermatogenium primer sampai (miosis) membelah menjadi spermatosit primer. Fase awal ini berlangsung selama 24 hari. Penutrisian testis fase awal ini berlangsung selama 1 bulan pertama yang bertujuan untuk menyiapkan cikal bakal (bibit) spermatozooa agar jumlahnya memadai sehingga sel spermatozooa yang dihasilkan nanti memiliki kuantitas dan kualitas yang optimal dari sebelumnya.
 |
FASE-1 (24 HARI PERTAMA) DI TESTIS |
FASE-2
Fase-2 pada proses pembentukan sperma baru ini yaitu melanjutkan proses dari fase awal, yaitu melakukan miosis pembelahan sel dari spermatosit primer sampai menjadi spermatosit skunder. Proses miosis di fase kedua ini juga berlangsung selama 24 hari di testis. Penutrisian testis fase kedua ini berlangsung selama 1 bulan (di bulan ke-2).
 |
FASE-2 (24 HARI KEDUA) DI TESTIS |
|
FASE-3
Fase-3 ini yaitu melanjutkan apa yang telah dilakukan pada fase kedua yaitu mematangkan spermatosit skunder sampai matang menjadi spermatid (immature grem cell) dan kemudian dimatangkan lagi menjadi spermatozooa yang masih memiliki badan residu. Proses fase-3 spermatogenesis ini berlangsung 24 hari di testis. Kemudian akan dilanjutkan fase maturasi selama 8 hari di epidedimis untuk memtangkan badan dan ekor sperma serta melepaskan badan residu sperma sehingga menjadi spermatozooa dewasa sempurna.
 |
FASE-3 (24 HARI KETIGA DI TESTIS) + (8 HARI DI EPIDEDIMIS) |
Jika pada setiap fase spermatogenesis tersebut ditunjang dengan penutrisian testis dengan formula nutrisi yang tepat dan dosis nutrisi yang tepat, maka testis akan memproduksi sperma baru dengan kuantitas yang baik serta kualitas motilitas dan morfologi sperma normal akan meningkat signifikan.
Pembahasan artikel lainnya tentang "teratozoospermia" bisa Anda simak list daftar isi pada tabel dibawah ini :
60+ Success Story Pasien Teratozoospermia