Tidak ada sperma atau nol spermatozooa dalam istilah medis disebut azoospermia. Banyak yang bertanya-tanya, Apakah tidak ada sperma atau azoospermia bisa sembuh dan punya kesempatan untuk punya anak? Jawabannya bisa YA dan bisa Tidak, azoospermia ada yang bisa disembuhkan dan ada yang tidak bisa sembuh.
Kesan azoospermia atau nol sperma dapat diketahui dari hasil tes analisis semen di laborarorium. Agar dapat memastikan azoospermia tersebut bisa diobati atau tidak butuh serangkaian pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyebab nya apa. Tidak bisa hanya dengan melihat hasil tes sperma saja lalu bisa disimpulakan "ini tidak mungkin sembuh" atau "ini bisa sembuh." Lalu apa saja pemeriksaan laboratorium untuk memastikan
penyebab azoospermia tersebut, dan dari mana akar permasalahan nya.
Pemeriksaan penunjang selain analisis semen untuk kasus Azoospermia :
1. Cek Hormon : Cek hormon lengkap mencakup (hormon FSH, LH, Testoterone dan Prolaktin). Cek hormon diatas untuk memastikan apakah ada gangguan sistem hormonal atau tidak. Contoh : Beberapa kasus penderita azoospermia yang saya temui ada yang memiliki gangguan sistem hormonal seperti, hormon fsh rendah sehingga terjadi gangguan dalam proses spermatogenesis atau disfungsi sel sel testis dalam tubulus sehingga didapati hormon FSH sangat tinggi diatas batas normal. Ada juga kasus lain yaitu hormon testoteron rendah, hormon LH terlalu rendah/terlalu tinggi bahkan ada juga kasus azoospermia dengan hiperprolaktin atau hormon prolaktin terlalu tinggi. Sejatinya hormon prolaktin itu adalah hormon perempuan, yang aktif saat wanita sedang hamil dan menyusui.
2. USG Testis atau USG Dopler Skrotum : Tujuan dilakukan nya USG testis adalah untuk melihat gambaran organ repruduksi pria di dalam kantung skrotum. Sering saya temui pasien dengan kasus azoospermia biasanya ditemukan kelainan pada organ testis, seperti :
varikokel (grade 1, 2 atau 3) , kista epidedimis, spermatokel, testis ukuran nya sudah mengecil, testis tidak turun, hidrokokel,
torsio testikular dan lain nya.
3. Cek Bakteri apabila ada indikasi infeksi. Dibutuhkan 2 pemeriksaan yaitu cek darah dan cek urine.
4. Pemeriksaan Trans Rectal Ultrasound Scanning (TRUS). Untuk mendiagnosa obstruksi duktus ejakulasi. Pemeriksaan TRUS akan memberikan gambaran jelas prostat, vasekula seminalis dan saluran ejakulasi. Seperti apa pemeriksaan nya,
LIHAT DISINI
5. Cek kromosom, apabila dari hasil pemeriksaan ke tiga point diatas tidak menemukan gambaran tetang masalah penyebab azoospermia yang Anda alami. Cek kromosom akan di kaitkan dengan sindrom Klinefelter (XX,Y)
Secara medis, untuk kasus azoospermia langkah yang harus ditempuh yaitu program bayi tabung, langkah awal memulai program bayi tabung untuk penderita azoospermia adalah melakukan :
• PESA (Percutaneous epididimis Sperm Aspiration)
Prosedur ini melibatkan penyisipan jarum halus ke dalam epididimis. Cairan lembut dihapus dari epididimis dengan aspirating melalui jarum. Cairan ini kemudian dianalisa di bawah mikroskop untuk konten sperma dan motilitas.
• MESA (Microsurgical epididimis Sperm Aspiration)
Prosedur ini melibatkan teknik bedah mikro untuk membersihkan sampel kecil jaringan epididimis diikuti oleh penanganan laboratorium yang sangat khusus dan pengolahan dan ekstraksi akhirnya spermatozoa dari jaringan.
• TESA (testis Sperm Aspiration)
Prosedur ini melibatkan penyisipan jarum ke testis dan aspirasi spermatozoa melalui jarum. Cairan tersebut kemudian dianalisis di bawah mikroskop untuk konten sperma dan motilitas.
• TESE (testis Sperma Ekstraksi)
prosedur TESE, juga disebut biopsi testis, melibatkan sayatan bedah kecil di testis, yang bertujuan untuk menghapus sampel kecil jaringan testis untuk pengolahan dan ekstraksi akhir sperma.
Sperma yang diekstraksi dengan prosedur di atas kemudian akan digunakan bersama dengan ICSI siklus.
ICSI melibatkan satu sperma yang dipilih disuntikkan langsung ke dalam telur yang matang. Telur kemudian akan ditempatkan dalam inkubator dan diperiksa hari berikutnya untuk pembuahan. Transfer Embrio biasanya dijadwalkan 3-5 hari setelah pengumpulan telur.
Apabila langkah langkah diatas sudah dilakukan dan hasilnya masih tetap tidak ditemukan spermatozoa atau hanya ditemukan spermatid saja maka proses bayi tabung tidak bisa dilanjutkan. Lalu apakah tidak ada solusi lain?
Solusi untuk keadaan diatas jika di luar negri adalah donor sperma, namun di indonesia sendiri donor sperma dilarang keras. Meskipun sejumlah negara memperbolehkan wanita menggunakan sperma dari pendonor sperma, namun di Indonesia hal ini tidak boleh dilakukan karena bertentangan dengan agama, norma-norma yang berlaku di tengah masyarakat, dan etika. Majelis Ulama Indonesia (MUI) melarang keras tindakan menerima atau menggunakan sperma dari pendonor sperma.
Sedangkan negara secara jelas mengatur hal ini dalam undang-undang dan peraturan menteri kesehatan yakni UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 pada pasal 16 dan peraturan menteri kesehatan tahun 1992 No. 73 yang mengatur bahwa inseminasi untuk menghasilkan kehamilan hanya boleh dilakukan antara pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan sah. Ini artinya sperma dari pendonor sperma yang tidak diketahui identitasnya tak boleh digunakan dalam proses inseminasi begitu juga pada proses bayi tabung.
Penurunan kesuburan identik dengan peningkatan suhu testis, mungkin saja Anda terindikasi gejala varikokel
TENTANG PENULIS
Yudha Nugraha, Akp, C.Herb adalah Akupunkturis, Herbalis, Penulis buku dan praktisi kesehatan holistik dari tahun 2009 dibidang infertilitas pria dan program hamil yang berpengalaman lebih dari 10 tahun. Konsultasi Infertilitas Pria via WhatsApp
08970329298
Lulu Nurjannah, Amd.Keb, Akp, C.Herb adalah Bidan, Akupunkturis, Herbalis, Penulis buku dan praktisi kesehatan holistik dibidang infertilitas wanita dan program hamil yang berpengalaman lebih dari 5 tahun. Konsultasi Infertilitas Wanita via WhatsApp
08970329296
Legalitas usaha, BRAND IMAGE, dan sertifikat keahlian dapat dilihat dihalaman
TENTANG KAMI